Hidup Kita Seperti Kertas Kosong, Kitalah Yang Menulis Setiap Halamannya.

Semua tulisan di blog ini ditulis oleh Robensa Atmenperi

Catatan Kampus (Bagian 11) - Jangan lakukan ini ketika kuliah

Monday, July 13, 2015

Lama tak menulis catatan kampus, sebuah catatan tentang pengalaman yang berharga dan boleh juga dikatakan tidak penting sama sekali untuk diceritakan. Bukan karena apa-apa saya lama tidak menulis, tapi karena kesibukan dalam pekerjaan dan bisnis serta sedang mengerjakan beberapa project baru, ada yang komersil ada juga yang gratis ~namun ujung-ujungnya berbayar~ hehe.

Ok langsung saja kecerita.

Bagi yang  pernah mencicipi bangku kuliah pasti sudah tahu dong bagaimana rasanya, tentu pahit, sepet, dan sangat tidak enak, apalagi ada upil yang ditarok dibawah bangku. Lhoh bukan itu maksudnya. Tetapi bagaimana rasa mendapatkan pendidikan dan pelajaran dikampus.

Cerita tentang prestasi ataupun kenakalan dan kejahilan tentu sudah banyak yang menulis. Pasti anda sudah bosan membacanya, tulisan-tulisan tentang pengalaman mendapat IPK cum laude, jadi presiden mahasiswa, aktiv dikegiatan sosial tentu anda sudah sangat sering anda baca bahkan sudah banyak yang dipelemkan.

Namun kali ini saya mencoba menuliskan sisi lain dari kehidupan mahasiswa dikampus yang belum pernah diceritakan yang kalau anda sampai tidak membacanya, maka anda tidak akan pernah menyesal dan tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap kehidupan anda dan masa depan anda. Ini serius jangan abaikan ini, baca dengan tenang, rilek, santai, lupakan masalah anda dan dalam hitungan ketiga anda akan tertidur, lebih dalam, jauh lebih dalam....Zzzz zzzz zzzzz

Loh kok anda malah tertidur, ya udah kita lanjutkan ceritanya dalam mimpi ya, jika anda merasa tidak sesuai dengan hati anda maka anda bisa menolaknya karena ini bukan hinosis seperti yang ditipi-tipi itu. Aduh jadi kemana-mana #fokus #fokus.

Tuuuuttttttttt####

Jangan lakukan ini ketika dikelas
Pada tulisan sebelumnya sudah diceritakan bahwa saya masuk akper bukan keinginan saya, melainkan keinginan orang tua. Jadi wajar lah ya kalau belajarnya malas-malasan, mana pelajarannya aneh-aneh lagi. Jadi ketika belajar dikelas saya selalu merasa bosan dan mengantuk. Suatu ketika yang masuk itu dosen yang sudah lumayan tua, mana pelajarannya ngak asik, tadi malam tidurnya larut, duduknya dibelakang pula. Lengkaplah sudah, jangan sampai saya tertidur dikelas. Sevala macam cara kulakukan agar tidak tertidur, mulai dari gangguin teman disebelah, menjatuhkan pena, mencubit tangan sendiri sampai menyuruh teman mengagetkanku ketika ngantuk. Namun tak berhasil juga tetap saja saya tertidur.

Dan kalian tau siapa yang membangunkanku? Seketika saya bangun terkaget mendengan suara kerasa meneriakkan "Robensa Tertidurrrrr". Dan saya terbangun sambil merapikan mukan yang kusut karena tertidur. Teman-teman langsung menertawaiku. Dan matilah aku, ternyata dosen itu adalah tetanggaku, oh tidak semoga tidak dicerikan keorang tuaku.

Tetapi ini belum seberapa, Ada moment dimana saya tidur dikelas yang paling ekstrim dari semua momen tidur yang pernah saya alami. Jadi ceritanya meskipun saya sering tertidur, namun saya masih ada sifat baik didalam hati. Saya ingin berubah agar tidak tidur dikelas lagi dan serius mengikuti kuliah. Saya melakukan berbagai cara untuk tidak mengantuk dikelas. Namun semuanya gagal, tetap saja saya tertidur. Semua cara sudah dicoba, tinggal tersisa satu cara pamungkas lagi, namun cara ini bukan tanpa resiko. Jika gagal maka rasa malunya akan jauh lebih besar daripada sebelumnya. Saya duduk dibangku paling depan, pas sekali berhadapan langsung dengan meja dosen. Dan akhirnya sayapun tertidur, namun kali ini dosennya agak sedikit lembut, dengan nada merdu dia menyeruh saya keluar dari kelas.

Tidur aja dapat IPK tinggi, Apalagi melek
Menurut anda apakah orang yang sering tidur dikelas bisa dapat nilai tinggi? Mungkin tidak pada umumnya, namun itu tidak berlaku padaku. Meskipun aku tidak suka pelajarannya, namun aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku, aku tetap berusaha untuk mendapat nilai yang tinggi. Dan akhirnya aku mendapat nilai cukup memuaskan, termasuk peringkat 3 besar IP tertinggi pada semeseter itu. Dan 10 besar IPK tertinggi seangkatanku. Hal ini cukup aneh jika dilihat secara kasat mata, sehingga teman-temanku terheran-heran melihatnya. Kok bisa orang yang biasa tidur dikelas mendapatkan nilai yang bagus. Sampai-sampai temanku sambil bergurau bilang kepadaku " ben, kamu tidur aja dapat nilai bagus, apalagi melek"

Badan kuliah, pikiran dirumah
Begitulah kalau kuliah dijurusan yang tidak kita sukai, penuh dengan rasa bosan dan jenuh, waktu terasa begitu lama, satu menit bagaikan satu jam. Hanya badanku saja yang kuliah, namun pikiran kemana-mana dan ingin cepat pulang. Ketika jam pelajaran berakhir aku adalah orang yang nomor satu pulang, tak betah dikampus, semuanya terasa panas, kursi seperti diberi bara api, dan kampus seperti dikelilingi api sirkus. 

Ada kejadian memalukan ketika saya pertama kali praktek klinik dirumah sakit. Ketika itu dinas malam, saya dan teman saya dimintai tolong oleh senior dirumah sakit untuk membeli makanan dipasar. Lalu kami pergi kepasar naik motor,aku yang nyetir, ketika dipersimpangan tiga jalan, harusnya kalau mau kepasar belok kiri namun entang mengapa aku malah belok kanan yang itu adalah jalan menuju rumahku.

"Ben, bukannya pasar belok kiri, kenapa belok kekanan?" Tanya temanku keheranan.

Aku tidak menjawab dan terus saja memacu motor.

"Ben ben mau kemana? Pasar bukan jalan ini!!!"

Astaga ternyata aku salah jalan, dipikiranku hanya ingin pulang kerumah dan tidak betah dinas dirumah sakit. Perasaanku aku mau pulang, eh ternyata kami mau kepasar.

"Astarfirullah, maaf bro salah jalan, aku kira mau kerumahku. hehe".

Masih banyak lagi hal-hal konyol lainnya ketika kuliah. Namun pada tulisan kali kini itu saja yang bisa kutulis. Sisanya akan saya tulis pada tulisan selanjutnya.

Namun sedikit klarifikasi saja, bahwa pada pertengahan kuliah saya mulai merasakan asiknya jurusan yang saya pilih. Sejak saat itu saya mulai bersemangat kuliah dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegitan lain diluar kampus. Yah saya sangat percaya bahwa cinta akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun awalnya tidak suka, namun setelah dijalani akhirnya jadi suka dan tidak bisa berpaling. Asalkan kita yakin kalau takdir yang kita terima adalah yang terbaik yang diberikan untuk kita .

 

Terbanyak Dibaca