Insomnia Berat

Akhir-akhir ini entang mengapa aku tidak bisa tidur cepat dimalam hari, selalu diatas jam 12 malam, padahal sewaktu kuliah dulu aku terkadang dijuluki tukang tidur,bahkan pernah beberapa kali dimarahi dosen karena kedapatan tidur dikelas.

Tadi malam lagi-lagi aku susah tidur, jam sudah menunjukkan pukul 00:30 pagi, tanggalpun sudah berganti, ayam juga sudah ada yang berkokok, asal kalian tau kokok ayam ditengah malam suaranya agak berbeda daripada kokok ayam dipagi hari, kalau orangnya penakut bisa-bisa muncul persepsi yang negatif. Untung aku tidak takut terhadap suara kokok ayam ditengah malam, aku lebih takut sama cewek yang lagi PMS, ngak enak banget dicuekin, dijutekin, dan selalu disalahkan, begitulah lelaki selalu disalahkan dimata perempuan.

Mataku belum bersedia untuk menutup, fikiranku masih melayang kemana-mana, aku baringkan tubuhku dikasur, aku tidur tanpa memakai baju, hanya celana pendek saja, dan aku nyalakan AC kesuhu terendah, mungkin suhu yang dingin akan membuatku cepat tertidur. Namun malah semakin membuatku tidak bisa tidur karena kedinginan, kembali kupasang bajuku, dan kumatikan AC. Berharap aku akan cepat tertidur.

Tubuhku gelisah, meronta-ronta kekanan dan kekiri diatas kasur, entah apa yang terjadi dengan tubuhku, dari yang tadinya dingin sekarang kembali kepanasan, kupasang kembali bajuku dan kunyalakan AC. Mencoba kembali tertidur.

Jam 01:00 pagi, aku belum juga tertidur. Kuambil handphoneku dan aku meihat notifikasi dari teman-teman di bbm, cek email, facebook, dan membaca berita online. Namun bukannya tertidur, justru malah membuatku semakin gelisah dan kali ini ditambah dengan galau. Ketika aku melihat pemberitahuan dari teman-teman BBM, aku melihat seorang teman cewekku memposting gambar cincin, dan itu bukan sembarang cincin, itu adalah cincin kawin, dan titik galaunya adalah cewek itu lumayan dekat denganku dan mungkin sedikit banyak aku ada rasa atau paling tidak ada rasa simpati terhadapnya.

"Cincin apa itu? Cincin tunangan ya"Comenku pada postingannya
"Ngak, itu bukan cincin tunangan"Balasnya, ternyata dia masih terjaga juga
"Trus?"Balasku penasaran
"Itu Cincin Lamaran, kemarin habis lamaran"Jawabnya
"Oh mau nikah ya? Sama siapa?"
"Iya, sama teman lamaku"
"Oh, Baguslah"jawabku mencoba biasa
"Maaf ben, kalau selama ini aku nyakitin kamu, buat kamu kecewa, doain aku ya semoga lancar"
Aku tidak membalas lagi chatnya, waktu berlalu dan aku masih belum tidur. Berita ini cukup menggangu pikiranku dan membuatku semakin gelisah.

Aku tidak ahli dalam menebak, tebakanku selalu salah, ketika aku pacaran, aku selalu menyangka kalau aku akan menikah dengannya, tetapi salah, aku malah putus dan tidak menikah dengannya, pacaran lagi dengan orang lain, menyangka lagi akan menikah dengannya, dan salah lagi, putus juga akhirnya. Pacaran lagi, menebak lagi, salah lagi, putus lagi, begitu seterusnya, berkali-kali. Mungkin kali ini aku harus membuat tebakan yang lain. Mungkin aku harus menebak bahwa aku akan menikah tanpa pacaran sebelumnya. Aku menyukai seseorang, melakukan pendekatan, tanpa pacaran, mendatangi orangtuanya untuk melamarnya dan menikah dengannya.

Malam semakin larut, suasana menjadi hening, suara sekecil apapun akan terdengar jelas bahkan jarum yang jatuh kelantai akan terdengar jelas juga. Aku masih memikirkan bagaimana akhir dari kisah cintaku, apakah aku akan pacaran terlebih dulu atau tidak. Semua pertanyaan-pertanyaan itu membuatku semakin sudah untuk memejamkan mata. Aku hanya berserah diri kepada tuhanku, memperbaiki diri yang penuh dosa ini dan aku akan menerima semua takdirku kelak.

Kulihat jam dihanphoneku dan sudah jam 01:20 pagi, aku membuka laptopku dan browsing internet tanpa ada tujuan. Semua kejadian tadi membuatku tidak fokus untuk tidur. Aku harus tidur sekarang, kalau tidak aku bisa terlambat Shalat subuh dan terlambat berangkat kerja. Teringat olehku salah satu trik untuk cepat tidur adalah melakukan aktivitas yang membuat lelah, sehingga akan membuat kita cepat tertidur. Karena tidak mungkin untuk berolahraga dan bernyanyi ditengah malam begini, maka aku memikirkan untuk mencari kegiatan lain yang membuat lelah tanpa harus berteriak-teriak ditengah malam. MEMBACA BUKU.

Memang bagi sebagian orang membaca buku dapat membuat kerja otak meningkat dan membuat otak lelah dan membuat cepat tidur, namun bagiku membaca buku adalah hal yang mengasikkan apalagi membaca buku-buku favoritku. Bukannya cepat tidur malah membuat semakin asyik untuk membaca buku. Aku memang cukup gemar sih membaca buku, cukup sering juga membaca buku, kalau ada uang lebih pasti ada alokasi dana untuk membeli buku. Ketika aku kuliah aku pernah memilih membelikan buku uang yang seharusnya diberi orangtua untuk membeli handphone baru. Dan ketika pergi keluar kota pasti tempat yang wajib aku kunjungi adalah toko buku. Pernah juga ketika aku praktek kuliah keluar kota selama sebulan, setengah dari uang jajanku selama satu bulan aku belikan buku.

Kalau aku membaca buku koleksiku, tentunya akan semakin sulit aku tertidur. Namun aku teringat akan satu buku yang tidak pernah aku baca karena menurutku tidak menarik dan juga aku tidak mengerti isinya. Buku ini aku beli ketika aku baru tamat SMA dan belum masuk kuliah, ini adalah masa-masa dimana uang jajan dari ortu tersendat karena sudah tamat sekolah dan belum kuliah. Ketika itu ada pameran buku gramedia dikotaku, banyak sekali buku-buku murah yang dijual, tentunya buku-buku lama atau yang tidak laku, buku yang aku beli ini adalah buku terjemahan judulnya Seven Year To Seven Figure. Aku hanya membacanya beberapa halaman, dan berhenti karena tidak mengerti dan juga tidak menarik. Aku membelinya karena harganya sangat murah, cuma 9 ribu rupiah saja. Seperti ibu-ibu yang gila diskon dan banting harga, akupun langsung membelinya tanpa berfikir panjang dan tak peduli apakah buku itu menarik atau tidak, yang penting murah.

Aku mengambil buku itu dan membacanya dengan serius, aku baca kata demi kata sampai beberapa halaman dan akupun masih belum mengerti apa isinya. Aku lanjutkan sampai beberapa halaman. Dan sepertinya cara ini berhasil, otakku mulai lelah dengan buku ini, mungkin akan menyerah dan memilih tidur daripada meneruskan memahami isi buku ini. Dan akupun terlelap dalam ketidakfahaman isi buku ini.

Artikel Terkait