Alhamdulillah, hanya kata itu yang pantas aku ucapkan ketika aku telah melewati tahun 2015 dengan berbagai macam peristiwa, ada suka ada duka. Semua itu tidak akan bisa saya lalui tanpa pertolongan dan perlindungan Allah SWT.
Astarfirullah, kata ita yang wajib saya ucapkan atas segala dosa dan kesalahan yang telah saya lakukan baik secara sadar ataupun tidak. Baik ketika aku terjaga maupun ketika aku tidur. Dan beruntungnya saya punya tuhan yang maha pengasih lagi maha pengampun, yang mengampuni segala dosaku, tak peduli walau aku datang dengan dosa segunung.
Pada tulisan kali ini saya hanya ingin menulis tentang hal-hal yang saya lalukan selama 2015 ini. Mungkin bagi sebahagian orang tidak menganggap penting terhadap apa yang saya lakukan ini. Namun bagi saya secara pribadi apa yang saya lakukan merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bermakna, banyak hal baru dan pelajaran berharga yang dapat saya petik. Saya sengaja tidak menambahkan bumbu-bumbu komedi seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya. Bukan apa-apa sih, bukan juga karena tidak ada yang lucu, atau saya berubah kepribadian dari yang suka bercanda menjadi pria cool yang tidak banyak omong, pendiam, tau-tau buang aer. Hahah. Becandah. Alasan sebenarnya saya tidak menambahkan komedi adalah agar para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari apa saya telah saya jalani selama setahun belakangan ini.
Oh iya, sebelum saya ingatkan sebelum membaca tulisan ini saya sarankan agar anda focus, konsentrasi, dan siapkan segelas kopi. Karena tulisan ini sangat bermakna dan serius, jika anda lengah sedikit saja anda akan kehilangan materi yang sangat bermanfaat (baca : ntah iyo ntah idak). Sangking seriusnya anda bisa faham dalam sekali baca.
Ok langsung saja kita ke TKW, eh TKP maksudnya. (katanya mau serius?????)
PNS 100 Persen
Pada tanggal 1 Desember kemaren saya secara resmi menerima SK PNS 100%. Bingung? kok 100%? Jadi selama ini bukan PNS 100%? Saya jelaskan sedikit ya, entar lengkapnya akan saya jelaskan pada tulisan saya yang lain (baca : Trik jadi PNS modal dengkul Part 1). Jadi saya lulus tes PNS untuk penerimaan tahun 2013, sebelum menerima SK PNS saya menjalani masa menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) dengan menerima gaji 80% dari gaji pokok. Artinya saya menjalani masa percobaan selama kurang lebih selama 1,5 tahun dan apabila dinilai layak, barulah diberikan SK PNS penuh dengan gaji penuh. Kalau gagal bagaimana? Ya tidak lulus menjadi PNS. Hahaha.
Namun Alhamdulillah saya selama 1,5 tahun dinyatakan layak dan berhak menerima SK PNS penuh. Dan ada satu hal lagi, ada yang membuat jantung saya jadi dag dig dong ser, yaitu setelah saya menerima SK PNS saya juga diambil sumpahnya agar menjadi PNS yang baik yang berdedikasi, bertanggung jawab, disiplin dan sebagainya. Pokoknya kalau dihayati benar makna sumpah itu, saya jadi takut kalau tidak bekerja dengan baik, jadi malu kalau melanggar peraturan, jadi malu kalau umur segini belum nikah juga (yang terakhir becanda, tapi dari hati yang paling dalam, hohoho).
Saya hanya berdoa agar saya dimudahkan dalam mengerjakan semua tugas dan perkerjaan saya. Dimudahkan juga dalam juga disiplin kerja, dan yang terpenting dimudahkan dalam hal jodoh (haha. Yang terakhir doa colongan, baca: doa harian).
Bisnis Baru Yang Menguntungkan
PNS Is My Job, Bisnis Is My Passion. Sok cool kali lah moto aku ni. Tapi serius, emang benar saya lagi nyari jodoh #apasih#. Maksudnya emang benar kalau saya menganggap PNS adalah sebagai profesi saya, sedangkan bisnis adalah passion, hasrat, gairah,cita-cita saya sejak sedari dulu. Pekerjaan saya sebagai PNS ada batas waktunya, saya hanya mengerjakan tugas-tugas saya sebagai seorang PNS hanya dikantor saja, sedangkan dirumah jarang sekali saya mengerjakan tugas PNS kecuali kalau memang sudah benar-benar penting.
Sepulang dari kantor saya langsung bisnis dikantor kedua saya. Menjalani pekerjaan impian saya yaitu sebagai pebisnis. Walaupun baru bisnis kecil-kecilan sih, dan karena keterbatasan modal terpaksa tempatnya juga masih bertempat digarasi rumah, namun itu adalah hasrat dan cita-cita terbesar saya. Saya menjalaninya tidak terbatas waktu, bahkan sampai sakit dan larut malampun masih saya jalani. Tetapi walaupun masih betempat digarasi, saya tidak kecil hati, suatu saat pasti bisnis saya ini akan menjadi bisnis besar yang berkantor digedung bertingkat. hehe. Banyak kok perusahaan-perusahaan besar macam google ataupun apple yang awalnya justru dimulai dari garasi rumah.
Bisnis kecil-kecilan saya ini bergerak dibidang teknologi, yaitu perbaikan laptop, handphone, percetakan. Sudah berjalan semenjak saya kuliah semester satu dan Alhamdulillah omsetnya walaupun tidak besar namun tidak kalah kok dengan gajiku sebagai PNS.
Alhamdulillah ditahun 2015 ini saya merambah bisnis baru yaitu bisnis Online, jual beli barang secara online. Dan walaupun masih baru, namun hasilnya cukup menggembirakan, bisnis baru saya ini menjadi sumber pendapatan terbesar ketiga dari semua bisnis saya.
Tentang Cinta
Sejak awal saya mempunyai prinsip dan keyakinan bahwa saya tidak akan pernah pacaran, saya akan menikah tanpa melalui proses pacaran terlebih dahulu. Sedikit ekstrim sih bagi sebagaian besar orang, namun saya sangat yakin kalau saya bisa melakukannya. Saya berkeyakinan kalau pacaran itu tidak ada manfaatnya, bahkan kalau sudah terlalu jauh bisa kebablasan menjurus kepada hal yang dilarang oleh agama. Tapi kan sebelum nikah harus kenal dulu sifat dan latar belakang pasangan kita. Iya sih, tapi kan proses saling mengenal tidak harus pacaran dulu? Benar kan? Coba pikir sikit aaa.
Setidaknya prinsip itu berhasil saya pegang teguh sampai pertengahan 2014. Namun akibat banyaknya pengaruh dan bantahan pendapat dari banyak orang serta tekanan dari berbagai pihak, akhirnya saya melanggar sendiri prinsip yang selama ini saya pegang teguh. Waktu itu saya berfikir ada benarnya juga, apa iya ya ada yang mau menikah tanpa pacaran terlebih dahulu.?
Namun ternyata saya telah melakukan sebuah kesalahan besar, dengan pikiran saya yang seperti itu, saya seolah-oleh tidak yakin dengan kekuasaan Allah, tidak yakin dengan takdir Allah. Buktinya saya mencoba untuk berpacaran, serius untuk menikah, namun apa yang saya dapat, tidak dapat apa-apa kecuali hanya buang-buang waktu dan nambahin dosa saja. Ujung-ujungnya ngak jadi nikah juga.
Saya harus sangat banyak banyak bersyukur kepada Allah yang telah membimbing saya untuk membali kejalan yang saya tempuh dulu, yaitu untuk tidak pacaran lagi. Saya yakin sekali, kalau Allah sudah mentakdirkan dan membantu saya untuk menikah tanpa pacaran terlebih dahulu, orang bisa apa?
Penyesalan Terdalam
Tidak ada penyesalan terdalam yang melibihi daripada penyesalan seorang makhluk karena jauh dari tuhannya. Setidaknya itu yang saya rasakan sepanjang 2015 kemarin. Sungguh benarlah apa yang dikatakan Allah bahwa manusia itu ketika dalam kesulitan meminta dengan sungguh-sungguh kepada tuhannya, dan ketika dalam kemudahan ia menjauh.
Begitu banyak nikmat dan pertolongan Allah yang saya rasakan selama 2015 ini. Dari mulai karier, bisnis, dan seterusnya yang tidak dapat saya ceritakan satu persatu. Namun apa yang aku beri? Seperti jauh panggang dari api.
Banyak hal yang dulu aku kerjakan, aku tekuni dengan sungguh-sungguh, namun sekarang aku lalaikan, aku abaikan dan digantikan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Hal-hal yang mendekatku pada keselamatan, justru aku ganti dengan hal-hal yang bahkan akan membawaku pada jurang kehancuran.
Jikalau dulu rumah Allah yang mulia aku kunjungi 5 kali dalam sehari semalam dan hanya hujan lebat, sakit, dan halangan yang mendesak saja aku tidak datang. Namun sekarang hanya 1,2 kali saja aku datang, itupun kadang-kadang terlambat. Bodohnya aku, telah melewatkan naungan Allah diakhirat dimana tidak ada naungan lain selain naunganNya. Dan salah satu yang Allah beri naunganNya diakhirat kelak adalah pemuda yang hatinya selalu terikat dengan mesjid.
Jika dulu kitabNya yang mulia aku baca dan aku pelajari setiap hari, namun kini jangankan dipelajari, hanya dibaca kadang-kadang saja itupun hanya satu dua halaman saja. Aku melewatkan syafaatNya diakhirat, dimana Alquran yang kita baca akan menjadi penyebab Allah menolongku diakhirat.~~
Buku-buku, kitab-kitab yang dulu setiap hari aku baca, sekarang sangat jarang aku baca, tersusun rapi namun penuh debu karena jarang dibuka. Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Fathul Baari, Silsilah Hadist Shahih, Bulughul Maram, Tafsir Ibnu Katsir, Fiqhus Sunnah, Al-Umm, Ensiklopedi Fiqih, Kitab Tauhid, dan kitab-kitab yang lainnya yang selalu aku baca. Sekarang mereka merindukanku, mereka menungguku untuk membacanya.
Sungguh betapa bodoh dan meruginya aku. Haahhhhh…
Ditahun yang baru ini, terlepas itu tahun penanggalan Masehi ataupun penanggalan Hijriah kujadikan sebagai bahan instropeksi diri. Aku memohon kepada Allah agar mengampuni semua kelalaianku ini.
Aku bertekad tahun yang baru ini aku bisa menjadi lebih baik lagi, kembali kejalan semula, seperti dulu lagi. Sungguh tak ada manusia yang ma’sum(lepas) dari kesalahan. Sungguh sebaik-baik manusia adalah yang mau memperbaiki kesalahannya dan menuju kepada kebaikan.
Aamiin, Aamiin Ya Robbal A’lamiin…