Hidup Kita Seperti Kertas Kosong, Kitalah Yang Menulis Setiap Halamannya.

Semua tulisan di blog ini ditulis oleh Robensa Atmenperi

Catatan Kampus (Bagian 8) - Tugas akhir oh tugas akhir

Friday, October 31, 2014

Lama tidak menulis tentang cerita saya waktu kuliah, kali ini saya akan menulis kelanjutan ceritanya. Buat yang belum baca cerita-cerita sebelumnya, silahkan liat ditauatan ini ya "Catatan Kampus".

Cerita kali ini tentang tugas akhir saya waktu kuliah, bagaimana saya sibuk dan stresnya saya menghadapi tugas akhir. Tugas akhir oh tugas akhir, kau selalu difikiranku. hehe

Seperti kata pepatah minang "Pacaran di awak, kawin jo urang"

Nah, seperti itulah yang saya rasakan waktu membuat tugas akhir itu ~tapi ini bukan soal kawin ya~. Tapi soal tugas akhir, jadi waktu itu saya sudah mempersiapkan semuanya tentang tugas akhir penelitian, mulai dari menelaah penelitian sebelumnya, membaca referensi dan belajar uji analisis statistik di SPSS, pokoknya semua tentang penelitian sudah saya pelajari semuanya. Eh tau-taunya dapat pengumuman dari pihak kampus kalau tugas akhit untuk tahun ini tidak dengan penelitian, melainkan membuat laporan kasus asuhan keperawatan. ~Sakitnya tuh disini~. 

Jadi, kawinnya kapan? ~ Walah kok malah kawin~ Kita kembali ketugas akhir.

Jadi dengan persiapan yang singkat, saya membuat tugas akhir laporan kasus asuhan keperawatan. Syok tentu ada ya, tetapi sebagai mahasiswa sejati ~cie sejati~ saya tidak patah arang, yakin pasti bisa terlewati kok.

Banyak penderitaan-penderitaan sewaktu mengerjakan tugas akhir, mulai dari susahnya mencarai referensi buku, capeknya ngetik, susahnya nemuin dosen, dan paling horor adalah ketika tugas akhir kita dicoret-coret oleh dosen pembimbing. hehe

Selain itu juga banyak penderitaan-penderitaan lain waktu mengerjakan tugas akhir, seperti banyak biaya yang dikeluarkan, waktu yang tersita, telat makan, bahkan sampai mimpi pun isinya tentang tugas akhir semua.

Tetapi, Alhamdulillah berkat usaha yang kuat dan doa yang tak henti-hentinya, saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya dengan tepat waktu, walaupun nilainya pas-pasan sih, hehe.

Terakhir, bagi teman-teman yang sedang menyelesaikan tugas akhir dan berada disemester akhir, jangan resah dan gundah, saya tahu penderitaan kalian, saya juga pernah merasakan apa yang kalian derita. Tetap semangat, berusahalah sekeras mungkin, kalian pasti bisa menyelesaikannya.

Ini saya berikan tips dan triknya untuk menyelesaikan tugas akhit dengan cepat yang sudah saya tulis pada tulisan saya sebelumnya (baca : Trik super jitu agar skripsi cepat di ACC)

Sekian, semoga bermanfaat.
Terima kasih. Salam tugas akhir.

Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah

Wednesday, October 29, 2014

Sebelumnya saya ingin bertanya dulu kepada pembaca sekalian. Menurut anda apakah ada didunia ini yang melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya? Apakah ada rasa cinta yang lebih besar daripada rasa cinta seorang ibu? Saya rasa tidak ada.

Sungguh begitu besar rasa cinta dan kasih seorang ibu kepada anaknya. Ibulah yang mengurus kita disaat kita tidak bisa apa-apa bahkan disaat kita tidak mampu memengatakan kebutuhan kita.
Ia rela berkorban untuk kita, tak henti-hentinya ia mendidik dan mendoakan kita agar menjadi anak yang baik, anak yang sholeh, anak yang hebat dan berguna bagi orang banyak.

Bahkan disaat kita berbuat kesalahan dan menyakiti hatinya, ia selalu mendoakan kebaikan bagi kita dan selalu memberikan pintu maafnya bahkan sebelum kata maaf terucap dari mulut kita yang tak berbakti kepadanya.

Memang benarlah kata pepatah "Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah"

Betapapun besarnya kasih sayang anak kepada ibunya, sungguh tidak akan mampu untuk menandingi kasih sayang ibu kepada anaknya. Tidak akan mampu menandingin ketulusan seorang ibu kepada anaknya.

Bahkan sang ibu rela dan ikhlas untuk mengorbankan nyawanya demi keselamatan anaknya, rela menukar kebahagiaannya demi anaknya. Sungguh kebahagiann seorang ibu adalah melihat anaknya bahagia, melihat anaknya menjadi anak yang hebat dan berbakti kepadanya.

Tidak pernah sedikitpun seorang ibu meminta imbalan kepada anaknya atas jasa dan pengorbanan yang telah ia berikan. Ia dengan tulus memberikan semuanya kepada anaknya, mulai dari harta, jiwa dan raga, ia berikan demi anaknya.

Kasih ibu...kepada beta...tak terhingga sepanjang masa....
Hanya memberi....tak harap kembali....
Bagai sang surya menyinari dunia....

Curahan hati yang gundah gulana

Sunday, October 26, 2014

Niat hati tak ingin cerita, namun apa daya rasa yang tak bisa dibendung lagi menggerakkan jemari untuk menulis dan menceritakan perasaan hatiku yang tengah gundah gulana saat ini.

Iya, itulah hati, sesuatu yang tak berwujud tetapi bisa dan punya peran untuk mempengaruhi seluruh anggota tubuh. Hati yang sedang senang akan tercermin dari raut muka yang ceria dan bahagia. Begitu juga dengan hati yang sedang gundah gulana juga dapat terlihat jelas dari raut muka yang muram, sedih dan bahkan sampai menitikkan air mata.

Setiap insan manusia pasti memiliki kenginan dan harapan bersama pasangannya, begitu juga saya. Tak berbeda dengan insan manusia yang lain, saya juga ingin bahagia seperti yang mereka rasakan bersama pasangannya.

Namun apa daya ketika semua yang diinginkan dan dicita-citakan tidaklah seperti yang ada pada kenyataannya. Seperti kata pepatah orang bijak "Niat hati ingin memeluk bulan, namun apa daya tangan tak sampai".

Sebagai seorang manusia tentu tidak akan pernah lepas dari kesalahan, begitu juga saya yang hanya seorang manusia biasa, yang banyak kesalahan dan bahkan sering melakukan kesalahan, yang egois dan cenderung memaksakan kehendak. Mungkin saya salah dan anda menilai saya salah, dan sayapun tidak akan membela diri.

Namun apakah saya salah yang sebagai manusia biasa mempunyai niat dan tekat yang kuat untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik lagi? Tentu tidak bukan? Namun apa daya ketika niat yang tulus ini tidak dapat mengubah apapun. 

Hati yang sedang gundah ini tidak dapat berbuat apa-apa lagi ketika menerima kenyataan seperti itu. Hanya bisa meratapi kesalahan, dan entah sampai kapan akan bisa bangkit lagi dan bisa bersama lagi. Saya juga tidak tau kapan.

Sebagai penutup, saya akan mengakhiri dengan kalimat yang ada dikomik yang sering saya baca waktu SMA. "Laki-laki akan jauh lebih kuat jika ditolak" .

Sekian curahan hati saya, semoga saya bisa bangkit lagi.

Insya Allah.
 

Terbanyak Dibaca