Pada cerita kali ini, saya akan menceritakan tentang kisah saya dan teman-teman sekelas waktu SD menumpas kejahatan dikelas. Kejahatan? Iya, jadi dikelas kami itu ada satu orang yang sangat resek, namanya Khairul Anam, suka ngebully, suka gangguin teman-teman, pokoknya jahat deh.
Saya waktu SD ditunjuk oleh teman-teman dan guru kelas saya sebagai ketua kelas. Jadi sebagai ketua yang bertanggungjawah ~cie bertanggungjawab~ saya berinisiatif untuk menumpas kejahatan ini. Saya mengajak beberapa teman untuk bergabung dalam misi berbahaya ini yaitu menumpas pelaku kejahatan nomor satu kelas.
Ini dia anggota misi kami :
1. Robensa Atmenperi (Ketua, Kelebihan : Sering nyetak gol )
2. Redo (Kelebihan : Kiper yang hebat)
3. Ade (Kelebihan : Membingungkan lawan, soalnya ngak jalas arah mainnya kemana)
4. Pujianto (Kelebihan : Playmaker yang hebat, sering bikin gol dan assist)
Itulah anggota dari misi kami dalam menumpas kejahatan dikelas. Eh kok teamnya kayak team bola ya? Ah bodo amat lah, ayo kita mulai misinya.
Itulah anggota dari misi kami dalam menumpas kejahatan dikelas. Eh kok teamnya kayak team bola ya? Ah bodo amat lah, ayo kita mulai misinya.
Misi dimulai....
Pertama-tama yang kami lakukan adalah mengatur strategi. Kami berempat berkumpul untuk membahas strategi bagaimana mengalahkan siresek Khairul agar tidak mengganggu teman-teman kami lagi. Rapatpun berlangsung alot dan penuh dengan diskusi, terkadag juga terjadi beberapa perdebatan yang cukup panjang. Dan pada akhirnya kami mendapatkan strategi jitu untuk mengalahkan Khairul. Ini strateginya :
1. Biarkan dia menjahili teman sekelasku hari ini, agar kami ada alasan untuk melawannya. Lalu selepas sekolah nanti kami beerempat akan menghadangnya dan mengeroyoknya ramai-ramai.
2. Setelah dia berhasil dikalahkan, kami akan buat perjanjian agar dia tidak mengganggu kami dan teman-teman lagi.
3. Pulangnya saya harus boncengan sepeda dengan Redo, Ade dan Pujianto sendiri-sendiri karena arah rumahnya berbeda. ~Ini ngak penting~
4. Besok pagi jajanan kami dikantin harus mie rebus tanpa telor. ~Ini juga ngak penting~
#Tepok jidat
Ok, go to the mission. Pada hari itu kami memulai langkah yang pertama yaitu membiarkan Khairul menjahili teman-teman, dia mengganggu teman kami, mulai dari menyembunyikan tas, meminta uang, sampai menyebut nama orangtua. Eh tunggu, emang menyebut nama orangtua termasuk kejahatan? Kalau dulu iya sih, suka marah kalau nama orangtua disebut, hehe.
Begitu pulang sekolah kami dan teman-teman membiarkan teman yang lain pulang, namun saya, Redo, Ade, dan Pujianto mencegat Khairul untuk tetap dikelas.
"Hei rul, sini kamu, jangan pulang dulu" Pintaku sambil menarik tangannya.
"Mau apa kalian? Mau keroyok aku ya?" Jawab Khairul dengan wajah tanpa ada rasa takut.
"Kamu kenapa suka gangguin teman-teman? Kami minta kamu berhenti gangguin teman-teman" Kataku dengan nada marah.
Khairul balik membalas dan menantang kami.
"Kenapa emangnya? Ngak suka, ayo kita berantam kalau berani?" kata Khiarul dengan nada menantang.
Kami pun berkelahi dengan Khairul, baku hantampun tak terelakkan. Akhirnya Ade, Redo, dan Pujianto berhasil memegangi Khairul dengan erat bagaikan orang yang ingin berpisah jauh dan dalam waktu yang lama dan takkan pernah kembali. haha #Gubrak.
Khairul pun berontak melepaskan diri, namun teman-temanku memeganginya dengan erat, diapun tak bisa bergerak. Akupun langsung menghampirinya dengan tatapan, kupandangi matanya dalam-dalam, mata kami saling bertatapan, dan dia tertidur. Zzzzzzzz #Lho kok jadi hipnotis sih? Ngak kok cuma bercanda saja. Biar kalian ngak tegang membaca cerita pertarungan terdahsyat ini. Hehe
Ok kembali kecerita, Khairul mencoba memberontak tepi tak bisa.
"Lepaskan aku, lepaskan aku" Kata Khairul dengan nafas terengah-engah.
Akupun langsung menghujamkan tinjuan kewajahnya sambil mencekik lehernya. BAMMSS.....Pukulanku mendarat mulus dimukanya.
"Jangan coba-coba mengganggu teman-teman lagi ya"Kataku dengan emosi.
"Iya iya aku janji ngak akan ganggu teman-teman lagi, sumpah lah" Sahut Khairul dengan muka ketakutan.
Kamipun pulang dengan meninggalkan Khairul sendirian dirumah, kami agak takut juga karena barusan mengeroyok anak orang, akhirnya kami pulang lewat jalan tikus, tidak berani lewat jalan besar, takut ditangkap polisi. hehe
Sejak saat itu dia tidak pernah lagi mengganggu teman-teman kami disekolah, bukan karena dia mematuhi perintah kami, tetapi karena memang kami sudah tamat sekolah sih, hahaha. Ngak kok, emang dia tidak pernah lagi ganggu teman kami lagi. Dan keadaan kelas kamipun menjadi tentram dan damai ~serta hidup bahagia~ haha
Aku dengar sekarang Khairul jadi preman, terakhir saya dapat berita dia menjambret di Muara Bungo dan dipenjara. Saya harap sih dia tidak membaca blog saya ini, bukan apa-apa sih soalnya kalau disuruh berkelahi dengan dia saat ini,.. takut sih ngak, cuma agak gentar dikit aja, hehe
Sekian cerita saya waktu SD dulu, semoga dapat menghibur para pembaca sekalian. Dan satu pesan saya, jangan takut untuk melawan kejahatan, karena biar bagaimanapun besarnya kejahatan itu, tetaplah kebaikan yang akan menang.
Sekian, Terima kasih.
Salam bocah.
1. Biarkan dia menjahili teman sekelasku hari ini, agar kami ada alasan untuk melawannya. Lalu selepas sekolah nanti kami beerempat akan menghadangnya dan mengeroyoknya ramai-ramai.
2. Setelah dia berhasil dikalahkan, kami akan buat perjanjian agar dia tidak mengganggu kami dan teman-teman lagi.
3. Pulangnya saya harus boncengan sepeda dengan Redo, Ade dan Pujianto sendiri-sendiri karena arah rumahnya berbeda. ~Ini ngak penting~
4. Besok pagi jajanan kami dikantin harus mie rebus tanpa telor. ~Ini juga ngak penting~
#Tepok jidat
Ok, go to the mission. Pada hari itu kami memulai langkah yang pertama yaitu membiarkan Khairul menjahili teman-teman, dia mengganggu teman kami, mulai dari menyembunyikan tas, meminta uang, sampai menyebut nama orangtua. Eh tunggu, emang menyebut nama orangtua termasuk kejahatan? Kalau dulu iya sih, suka marah kalau nama orangtua disebut, hehe.
Begitu pulang sekolah kami dan teman-teman membiarkan teman yang lain pulang, namun saya, Redo, Ade, dan Pujianto mencegat Khairul untuk tetap dikelas.
"Hei rul, sini kamu, jangan pulang dulu" Pintaku sambil menarik tangannya.
"Mau apa kalian? Mau keroyok aku ya?" Jawab Khairul dengan wajah tanpa ada rasa takut.
"Kamu kenapa suka gangguin teman-teman? Kami minta kamu berhenti gangguin teman-teman" Kataku dengan nada marah.
Khairul balik membalas dan menantang kami.
"Kenapa emangnya? Ngak suka, ayo kita berantam kalau berani?" kata Khiarul dengan nada menantang.
Kami pun berkelahi dengan Khairul, baku hantampun tak terelakkan. Akhirnya Ade, Redo, dan Pujianto berhasil memegangi Khairul dengan erat bagaikan orang yang ingin berpisah jauh dan dalam waktu yang lama dan takkan pernah kembali. haha #Gubrak.
Khairul pun berontak melepaskan diri, namun teman-temanku memeganginya dengan erat, diapun tak bisa bergerak. Akupun langsung menghampirinya dengan tatapan, kupandangi matanya dalam-dalam, mata kami saling bertatapan, dan dia tertidur. Zzzzzzzz #Lho kok jadi hipnotis sih? Ngak kok cuma bercanda saja. Biar kalian ngak tegang membaca cerita pertarungan terdahsyat ini. Hehe
Ok kembali kecerita, Khairul mencoba memberontak tepi tak bisa.
"Lepaskan aku, lepaskan aku" Kata Khairul dengan nafas terengah-engah.
Akupun langsung menghujamkan tinjuan kewajahnya sambil mencekik lehernya. BAMMSS.....Pukulanku mendarat mulus dimukanya.
"Jangan coba-coba mengganggu teman-teman lagi ya"Kataku dengan emosi.
"Iya iya aku janji ngak akan ganggu teman-teman lagi, sumpah lah" Sahut Khairul dengan muka ketakutan.
Kamipun pulang dengan meninggalkan Khairul sendirian dirumah, kami agak takut juga karena barusan mengeroyok anak orang, akhirnya kami pulang lewat jalan tikus, tidak berani lewat jalan besar, takut ditangkap polisi. hehe
Sejak saat itu dia tidak pernah lagi mengganggu teman-teman kami disekolah, bukan karena dia mematuhi perintah kami, tetapi karena memang kami sudah tamat sekolah sih, hahaha. Ngak kok, emang dia tidak pernah lagi ganggu teman kami lagi. Dan keadaan kelas kamipun menjadi tentram dan damai ~serta hidup bahagia~ haha
Aku dengar sekarang Khairul jadi preman, terakhir saya dapat berita dia menjambret di Muara Bungo dan dipenjara. Saya harap sih dia tidak membaca blog saya ini, bukan apa-apa sih soalnya kalau disuruh berkelahi dengan dia saat ini,.. takut sih ngak, cuma agak gentar dikit aja, hehe
Sekian cerita saya waktu SD dulu, semoga dapat menghibur para pembaca sekalian. Dan satu pesan saya, jangan takut untuk melawan kejahatan, karena biar bagaimanapun besarnya kejahatan itu, tetaplah kebaikan yang akan menang.
Sekian, Terima kasih.
Salam bocah.
wah cerita selanjutnya apa yaa :D
ReplyDeleteSabar ya, ntar pasti ada lanjutannya, hehe
DeleteWah setengah setengah nih :3
ReplyDeletesabar ya gan, hehe
Deletenice artikel gan
ReplyDeletemakasih gan
Deletenice good artikel nya gan
ReplyDeletemakasih
Deletemksi
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah anak- anak ini pasti punya cita- cita ingin jadi detektif. Smoga terkabul nanti.
ReplyDeleteSalah satu dari anak itu aku gan, hehe
Deleteada2 aja emng klo di inget lagi masa2 SD itu, wkaka
ReplyDeleteDi tunggu Episode Selanjutnya gan whaha
Masa SD emang gokil gan. Tungguin cerita selanjutnya ya. hehe
Deletehahah supperhero
ReplyDeleteHahah, Superhero yang absurd
DeleteCerita yang sama sewaktuku smp dulu... kenakalan remaja....
ReplyDeletehttp://fungsi-media-internet.blogspot.com/
Iya gan,masa-masa tak terlupakan
Delete