Hidup Kita Seperti Kertas Kosong, Kitalah Yang Menulis Setiap Halamannya.

Semua tulisan di blog ini ditulis oleh Robensa Atmenperi

Trik Lulus Tes PNS Modal Dengkul (Part 2) - Jadi PNS, Antara Niat, Kebetulan, Atau Terpaksa

Wednesday, January 18, 2017

Sebenarnya sejak sedari dulu lagi, waduh baru mulai udah bahasa Melayu aja nih, efek sering (baca: selalu) nonton acara D'Academy Asia nih kayaknya, jadi kebawa-bawa bahasa Melayu. Go go go Shiha Zikir Malaysia. ~Nah loh~. Tu kan jadi ketahuan kalau gue nonton acara itu, dan suka dangdut. Entah kenapa akhir-akhir ini gue jadi menyenangi lagu-lagu dangdut, tetapi dangdut yang agak kemelayu melayuan, bukan dangdut yang lagi tenar macam Zaskia Gotok, Ayu Tong Tong, Inul DaraEntis, Trio Macam macam, dan yang lainnya yang sejenis. Saya lebih menyenangi lagu yang lembut, ada irama melayu, merdu, enak didengar, macam Siti Nurhaliza.

GRHHHH, awal yang ngak nyambung banget untuk memulai tulisan ini.

Baiklah, gue mencoba fokus ketulisan. Jadi sejak dulu, alias sejak gue kuliah, SMA, SMP, SD bahkan sejak gue dalam kandungan ibu, memang gue tidak tertarik sedikitpun untuk menjadi seorang PNS. Sejak awal sampai sekarang ketika sudah lulus menjadi PNS pun cita-cita gue tetap sama yaitu "Bisa menghabiskan 2 porsi jombo martabak india". haha Becanda, cita-cita gue sebenarnya adalah menjadi seorang pengusaha, bisnisman. Namun karena beberapa keterbatasan diantaranya kurang cakep, kurang pintar, kurang modal, kurang bergaul, kurang manis, kurang faham soal keuangan. Kayaknya kurang semua deh.

Setalah lulus kuliah, gue mencoba untuk melanjutkan hidup, kita tau tidak semuanya didunia ini dinilai dari materi alias uang ya, tapi kita beli makanan pakek uang, bayar tagihan pulsa, internet, listrik pakek uang, sampe bayar biaya nikahan juga pakek uang, gede lagi, apalagi semenjak raffi ahmad dan nagita slavina mengadakan royal wedding, membuat para wanita jadi terinspirasi untuk membuat pesta pernikahan seperti itu, ujung-unjungnya kan laki-laki juga yang kena imbas kenaikan biaya nikahan. Ditambah dengan boomingnya film film korea yang cowok-cowoknya bening-bening ~akibat operasi plastik tujuh kali~ membuat cewek-cewek mendambakan suami seperti itu, apa gue harus operasi plastik juga. Ogah

Gue mencoba untuk usaha kecil-kecilan, lumayan lah pendapatannya, cukuplah buat kebutuhan gue yang masih single, gue sengaja tidak melamar kerja, bukan karena apa-apa sih ya cuma gue liat lowongan pekerjaan disini yang sesuai dengan ijazah gue gajinya ya bisa dibilang kecil sih trus kerjanya juga berat, kalau gue hitung-hitung masih menang pendapatan gue dari hasil usaha yang gue sebut kecil-kecilan ini. Lagian kan kerja ngak harus sesuai dengan bidang kuliah kita kan?

Pada suatu hari yang gue lupa hari apa, tanggal berapa, jam berapa, namun gue ingat itu siang hari sesudah shalat zhuhur dan tidak ada gerhana matahari. Bapak gue bawa brosur tentang penerimaan CPNS, gue biasa aja sih ngeliatnya karena gue emang ngak tertarik buat ikutan dan pada zaman itu masih maraknya tuh oknum-oknum yang menawarkan jasa lulus CPNS, gue sendiri sih ngak percaya kalau ada oknum yang begituan. Menurut gue kalau kita bener jawab soalnya dan nilai kita tinggi ya kita lulus, ngak usah pakek uang ini uang itu.

Orang tua gue nyuruh gue ikutan tes tersebut, namun gue ngebet ~pengen kawin~ ngak mau ikut. Namun setelah perdebatan panjang lebih sengit dari perdebatan para founding fathers negara ini dalam menentukan dasar negara akhirnya gue setuju untuk ikut tes.

Pada prosesnya gue lulus, namun bagaimana proses dan tips triksnya agar bisa lulus murni akan gue bahas pada bagian selanjutnya dari cerita ini. Yang gue bahas pada tulisan kali ini adalah soal gue yang kebetulan atau boleh dibilang terpaksa untuk ikut tes CPNS ini. Sebenarnya bukan terpaksa atau ogah-ogahan atau kebetulah dan asal jawab soal tau tau lulus. Ngak seperti itu sih, ada banyak tahapan belajar dari mental sampai penguasaan materi yang akan saya tulis  nanti.

Intinya adalah awalnya memang awalnya ngak niat, namun setelah kita memantapkan hati untuk memilih jalan kita untuk ikut, maka kita harus serius, dan tujuannya tentu harus lulus. Kita harus buang jauh jauh rasa pesimis yang membuat kita jadi gagal fokus dan tidak bersemangat untuk lulus. Percayalah kalau memang sesuatu itu sudah ditakdirkan untuk kita, maka tiada seorangpun yang dapat merebutnya dari kita.

Sama seperti kamu yang jika sudah Allah takdirkan untukku, tidak ada yang dapat memisahkannya dariku. Hhehe

Dan percayalah apa yang sudah menjadi pilihan kita dan apa yang Allah tetapkan untuk kita pasti itu adalah yang terbaik untuk kita.

Sama seperti kamu yang Isya Allah terbaik untuk Aku. Hhehe

Artikel Terkait

No comments :

Post a Comment

 

Terbanyak Dibaca