Assalamu'alaikum , selamat pagi para pembaca blog ini. apa kabar anda semua, semoga sehat dan kita selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT.
Kali ini saya akan menulis coretan-coretan tentang rokok dan merokok. Rokok, ya siapa yang tidak tau rokok, benda berbentuk batang berukuran diameter 1 cm dan panjang 10 cm, dibakar dan dihisap oleh para pecandunya. yang kata mereka ini merupakan suatu kenikmatan tersendiri. yang kata mereka juga rokok merupakan kebutuhan pokok, sehingga mereka lebih baik untuk tidak makan daripada tidak merokok kalau harus memilih.
Oh ya, sebelumnya saya mau kasih tau kalau saya bukan perokok. iya, saya memang tidak merokok dan semoga saya terhindar dari rokok dan bahayanya. Aamiin. Ada satu kalimat unik nan menggelitik bahkan bagi saya itu adalah kalimat yang konyol yang keluar dari mulut orang-orang bodoh. Kalimat tersebut adalah "kalau tidak merokok berarti banci". Konyol sekali bukan? nah, kali ini saya akan menulis bantahan terhadap kalimat konyol tersebut, dan justru yang merokoklah yang banci.
Langsung saja saya uraikan alasan-alasannya. Cek It Out.!!!
- Dari segi kesehatan merokok tentu sangat merugikan bagi tubuh kita, semua dokter dan ahli kesehatan sepakat mengatakan bahwa rokok sangat berbahaya bagi tubuh. Bahkan yang anehnya lagi para produsen rokokpun mengakui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, mereka membuat peringatan dibungkus-bungkus rokok, bahka sekarang peringatannya jauh lebih jelas dan pedas, yaitu dengan slogan "merokok dapat membunuhmu" dengan gambar orang yang sedang merokok. Dan para perokokpun mengakui bahwa rokok itu tidak sehat, anehnya sudah tau sangat berbahaya bagi kesehatan masih juga dihisap, dengan alasan membuat pikiran tenang dan tidak bisa "move on". Inikah yang disebut "Gentleman". Ayolah sobat, siapa yang banci disini? orang yang waras pasti bisa memilih mana yang berbahaya dan mana yang aman.
- Dari sisi ekonomi juga tidak kalah merugikan, bayangkan coba tiap hari para perokok dapat menghabiskan paling kurang 1 bungkus rokok bahkan ada yang 2 bungkus rokok, dimana 1 bungkus harganya 15.000, berati 1 bulan anda menghabiskan 450 ribu - 900 ribu. Dengan uang segitu anda bisa kredit motor, dan ini lebih bermanfaat daripada sekedar menghisap rokok. Bahkan bagi perokok yang sudah beristri gak kasian apa sama keluarga, istri dan anaknya yang uang belanjanya di irit-irit hanya untuk beli rokok. dan yang belum nikah apalagi yang masih pelajar, beli rokok pakek uang jajan dari ortu, uang jajannya habis buat beli rokok, sehingga ngiler liat teman-temannya makan dikantin, karena dia tidak punya uang lagi buat beli makan dikantin. Sekali lagi bro, siapa disini yang Banci?
- Dari sisi sosial, tentu ini juga sangat merugikan. Masyarakat umumnya memandang dengan image yang negatif kepada para perokok, apalagi yang masih pelajar. Bayangkan coba, mana ada orang yang bilang "eh anak itu baik ya, liat dia rajin merokok" gak ada kan. Dan para perokok juga tidak punya nilai sosial dan peduli lingkungan. Coba pikirkan, dia yang merokok orang yang tidak merokok juga terganggu oleh asap rokok yang sangat bau, dan bahkan perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Dimana coba nilai sosialnya bagi para perokok. Syukurlah sekarang ditempat-tempat umum sudah disediakan ruangan khusus bagi para pecundang yang merokok, disana keliatan sekali mereka tidak punya rasa malu. Hmmmmmmmmmm. *tepokjidat*
- Dari sisi agama. Tidak ada satu ulamapun baik dulu ataupun sekarang yang membolehkan merokok apalagi menganjurkan. Semua mengatakan haram, paling banter makruh. Karena apa, ya karena merokok itu sangat merugikan dari semua sisi, tidak hanya bagi dirinya, bahkan bagi orang lain. *Pikirkan*
Dari alasan-alasan yang saya kemukakan diatas, sebenarnya masih banyak kerugian-kerugian dari merokok. Kita yang waras pasti tau siapa sebenarnya yang banci? yang merokok atau yang tidak merokok?.
Sekarang pikirkan lagi teman, Mau lanjut merokok atau berubah menjadi lebih baik dan sehat dengan tidak merokok.
Demikianlah tulisan saya pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
No comments :
Post a Comment