Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, bahwa di Akper SS kami tiap semesternya diturunkan kelapangan untuk menjalani praktek klinik dirumah sakit. Nah pada kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya menjalani praktek klinik di semester 6.
Pada semester ini tempat praktek kami berada dipulau seberang, yaitu dipulau jawa, tepatnya dikota Solo Sukrakarta, Jawa Tengah. Kali ini berbeda dari semester-semester sebelumnya yang hanya dikota muara bungo atau dikabupaten tetangga. Terus terang saya pada semester-semester sebelumnya tidak terlalu bersemangat untuk menjalaninya, namun kali ini saya cukup bersemangat karena beberapa alasan seperti tempatnya yang jauh, pengalaman dan budaya yang berbeda daripada di pulau sumatera.
Perjalanan dimulai...........
Jum'at 19 April 2013
Malamnya kami akan berangkat dari kota Muara Bungo menuju Solo, untuk sampai diSolo kami harus melewati berbagai rintangan ~hekkk~. Pertama, kami harus melakukan perjalanan 5 jam dari Muara Bungo menuju jambi dengan menggunakan bus, lalu sampai dijambi baru terbang dengan pesawat menuju solo dengan terlebih dahulu transit dijakarta.
Kami berangkat dari muara bungo menuju jambi pada jum'at malam sekita pukul 21.00. Seperti biasa siangnya saya mempersiapkan segala barang-barang dan kebutuhan yang akan dibawa, tidak ada yang spesial, saya hanya membawa sebuah koper dan sebuah tas. Saya membawa barang-barang seperti baju, celana, baju praktek, dan yang tak boleh ketinggalan adalah laptop dan modem saya ini, terus terang saya tidak bisa lepas dari laptop dan internet, karena disinilah saya mendapat banyak pengetahuan dan informasi, baik itu pengetahuan tentang kesehatan, umum, sampai pengetahuan agama. Jadi, bisa dibayangkan jika saya lupa membawanya.
Pada saat malam sebelum berangkat, saya diantar oleh kedua orangtua saya dengan menggunakan mobil, dan betapa terkejutnya saya ketika sampai dikampus yang menjadi tempat kami berkumpul untuk berangkat dengan bus menuju jambi. Ketika sampai dikampus ternyata banyak sekali orang dikampus yang jumlahnya melebihi mahasiswa yang berangkat, jumlahnya sangat banyak sampai-sampai mau parkir mobil saja susah, padahal cuma ada 64 mahasiswa yang berangkat. Usut punya usut ternyata itu keluarga dari mahasiswa, jadi meraka datang dari mulai ibu, bapak, saudara, nenek, om, tante, sampai teman-temannya. Rame sekali, serius, saya berfikir, ini mau ngatar berangkat praktek klinik apa mau nganter naik haji??
Setelah berpamitan dengan kedua orangtua, saya langsung memasukkan koper saya dibus dan langsung mengambil tempat duduk, dan lagi-lagi betapa terkejutnya saya ketika didalam bus banyak ibu-ibu, "Nah, lho kok ada ibu-ibu? mau ikut berangkat juga?". Dan ternyata itu adalah ibunya teman saya yang mencarikan tempat duduk buat anaknya....*Tepok jidad* kayak anak SD saja....
Brummm brummmm....bus pun berangkat .....
Coba tebak apa yang dilakukan teman-teman saya ketika bus beranjak berjalan?? Benar sekalai, melambai-lambaikan tangan kepada keluarganya sambil bilang da da...da da....*hhmmm...silahkan komen sendiri*
Didalam bus.....
Ada banyak kejadian-kejadian konyol yang terjadi didalam bus selama perjalanan menuju jambi. Saya duduk disebelah teman saya Hariyanto. Selama perjalanan kami kedinginan karena AC busnya super dingin, apalagi teman yang duduknya tepat dibawa AC nya, brrrrrr...dingin.....
Ok, perjalanan sejauh ini berjalan biasa, sampai pada suatu momen ketika saya sedang asik-asiknya bermain handphone, tiba-tiba saya mendengar suara seperti orang muntah dibangku sebelah saya, dan setelah saya melihat kesebelah secara perlahan, ternyata itu adalah teman saya yang muntah, dan ternyata dia muntah dilantai, haduuhhh ini orang kok ...badanya tinggi, tegap, besar, mirip tentara, nah loh, kok muntah? dilantai lagi? haduuuhhhh kenapa gk pakek kantong plastik??? Untung ada awak bus yang membersihkannya. Ok, perjalanan normal kembali sampai saya kembali mendengar muntahan, lagi-lagi teman disebelah saya, tetapi bukan teman saya yang tadi, orangnya garang, dikampus cukup nakal, tetapi kali ini muntah alias mabok darat, dan parahnya lagi dia muntah ditong sampah yang ada tepat disebelah tempat duduk saya, saya cuma bisa berpaling menghadap ke Hariayanto sambil memeluknya....*tepok jidat*
Tiba dijambi, langsung menuju bandara dan berangkat dengan pesawat ke jakarta, selama dipesawat, lagi-lagi teman yang berada tepat dibelakangku mabuk darat, eh salah mabuk udara maksudnya~oh no, kenapa orang-orang mabuk selalu disebelahku~ illfill sekali rasanya. Ok, kita tinggalkan mabuk darat dan udara. Pesawat kami mendarat mulus di Soetta Airport. Menunggu transit sekitar jam 11.00 menuju solo, selama menunggu, lagi-lagi saya memamfaatkan fasilitas gratis yang ada diairport yaitu wifi, kali ini tidak menggunakan laptop, karena laptopku diletakkan didalam koper, jadi menggunakan handphone android. Oh, iya, sejak jumat malam dari muara bungo sampai sabtu siang kami belum mandi lho???*nah lo*
Tiba disolo........
Mendarat diAdi Sumarmo Airport, saya langsung dijemput dengan menggunakan bus RSJD. Hah? Bus RSJD? saya memperhatikan tulisan pada bus itu, disana tertulis Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarja. saya berfikir kami diangkut dengan bus yang digunakan untuk mengangkut pasien RSJ. Tetapi saya tidak menghiraukan itu, karena saya sudah terlalu capek, jadi masa bodoh lah, yang penting cepat sampai asrama. Didalam bus saya langsung mengecek GPS di Hp saya, ternyata jarak dari bandara ke asarama tidak begitu jauh, tetapi yang bikin saya kesal adalah kenapa penunjuk arahnya berjalan sangat lambat padahal jaraknya sangat dekat. Ternyata jalannya yang mutar-mudar dan padatnya kendaraan yang menjadi penyebabnya. hhmmm....
Ok, tiba sudah diasrama pada pukul 15.00, karena waktu itu saya sudah sangat capek, jadi cukup sekian dulu cerita yang dapat saya tulis, kita lanjutkan lagi besok ya..
Bersambung..........
No comments :
Post a Comment