Hidup Kita Seperti Kertas Kosong, Kitalah Yang Menulis Setiap Halamannya.

Semua tulisan di blog ini ditulis oleh Robensa Atmenperi

Catatan Kampus (Bagian 6) - Pengalaman pertama praktek klinik di Rumah Sakit

Saturday, April 12, 2014

Setelah beberapa hari ngak nulis diblog.....

Hari ini saya akan menuliskan pengalaman saya selama menjalani praktek klinik di RSUD, saya tidak akan menyebutkan nama rumah sakit tersebut, karena saya tidak mau kalau harus terjerat Undang-undang ITE seperti kasusnya mbak Prita Mulyasari yang harus dipenjara gara-gara menyebut nama rumah sakit diemailnya.

Ok, langsung saja kecerita....

Saya pertama kali menjalani praktek klinik disemester dua, waktu itu kelas saya (1A) menjadi kelas pertama yang diturunkan untuk praktek lapangan, baru menyusul setelah kelas kami yaitu 1B dan 1C. Hari pertama diberi bekal dulu oleh dosen dan pembimbing lapangan, setelah itu langsung menuju ruangan untuk orientasi. Kami dibawa kesetiap ruangan tempat kami praktek mulai dari ruang IGD, Bedah, Interne, dan Labor. Terus terang waktu itu saya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang ruangan-ruangan itu sebelumnya, karena sebelum kuliah di akper saya hanya tahu ruangan VIF, karena beberapa kali menjenguk keluarga dan teman-teman yang sakit. 

Saya membayangkan setiap ruangan dari namanya, mulai dari ruang bedah, saya membayangkan ruang bedah itu isinya sangat menyeramkan, banyak orang yang dibedah-bendah, disayat-sayat ~imajinasi liar~. Lalu ruang interne, saya tidak bisa membayangkan apapun karena saya terus terang belum pernah mendengar kata itu sebelumnya. Ruang IGD, saya membayangkan ruangan itu serba cepat dan tanggap, kenapa? karena saya hanya melihat dari namanya, Instalasi Gawat Darurat. Terakhir ruang labor, saya membayangkan seperti laboratorium canggih yang sering saya baca dibuku dan dilihat ditelevisi.

Saya cukup khawatir dan terus terang saya grogi, tetapi kekhawatiran dan rasa grogi saya dengan sekejap hilang setelah saya melihat kondisi ruangan-ruangan itu yang sebenarnya, ternyata ruang interne dan bedah hanyalah ruang rawat inap biasa, dan IGD tidaklah segawat yang saya bayangkan, apalagi labor, tidaklah secanggih seperti yang saya lihat ditelevisi.

Sebenarnya banyak cerita yang bisa saya tulis disini, tetapi saya hanya akan menulis rigkasnya saja mengenai hal-hal yang tidak akan pernah saya lupakan, diantaranya :

  • Ketika perawat senior berteriak kencang, deeekkkkk maka teman-teman langsung kaget dan segera datang keruangan perawat senior, dan yang memalukannya adalah sambil berjalan bahkan kadang berlari teman saya menyahut dengan ucapan Iyaa kaakk, ~Tragis~
  • Ketika dokter datang visite pasien, maka perawat senior itu melakukan hampir persis seperti apa yang kami lakukan, dengan muka yang serius dan cenderung takut salah, jika salah langsung dimarahi dan dibentak dokter. ~Tragis lagi~
  • Terkadang bahkan sering teman-teman dimintai tolong oleh perawat senior untuk membelikan makanan keluar bahkan untuk hal-hal yang lainnya yang tidak ada hubungan dengan kegiatan praktek dan terkadang tidak penting. ~no coment soal itu~
Banyak lagi lainnya, mulai dari cerita hantu, CI yang galak dan judes, kesalahan dalam tindakan, tempat tidur ala kadarnya ~coba anda bandingkan sendiri tempat tidur mahasiswa perawat dengan mahasiswa dokter?~, dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya ceritakan  secara detail disini.

Ok sekian dulu tulisan saya setelah tidak nulis dalam beberapa hari ini.


Artikel Terkait

5 comments

  1. Hahahha.. iya mbak.. bener itu.. kalo ada yg manggil deeek semua langsung mendekat dgn takut2..
    Tapi pas saya tugas dirumah sakit panggilannya ada tambahannya..
    Deek koasss...
    Tapi responya sama.. hehehe
    Apalagi pas viste dokter.. prese tasi.. ngeri kalo salah.. hahahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, aku ini cowok gan. Emang nasib jadi mahasiswa gan

      Delete
  2. aku malah besok dines malam,, baru pertama kali nih, deg deg

    ReplyDelete
  3. aku malah besok dines malam,, baru pertama kali nih, deg deg

    ReplyDelete

 

Terbanyak Dibaca